Sabtu, 27 April 2013
yang diinginkan wanita dari ml
Seks kadang menjadi sebuah teka-
teki bagi pria maupun wanita
menyangkut apa yang sebenarnya
diinginkan oleh pasangannya dari
ritual sakral diatas ranjang ini. Hal itulah yang menjadi bahan
penelitian Cindy M. Meston dan
David M. Buss, psikolog
dariUniversity of Texas di Austin. Salah satu tujuan dari
penelitian ini yakni ingin
membongkar apa yang sebenarnya
diinginkan wanita setiap kali
berhubungan seks dengan lawan
jenisnya. Metode penelitian yang dilakukan
oleh mereka adalah dengan
mewawancarai lebih dari 1000
wanita di Amerika Utara yang
telah berusia 18-87 tahun. Dari
hasil wawancara tersebut ditemukan alasan yang paling
umum berhubungan seks yaitu
ingin mendapatkan kebahagiaan
sensual. Menurut Meston, profesor
psikologi klinis, dari beberapa
wanita yang menjadi responden
mengatakan bahwa mereka
berhubungan seks karena
kesepian, sebagai obat migrain ataufibromyalgia, karena alasan
sosial dan berbagai latar belakang
(seperti ras, bentuk, dan ukuran),
dan bahkan seks dilakukan untuk
menularkan penyakit menular.
“Bagi perempuan, respon terbesar mengapa mereka berhubungan
seks adalah untuk kesenangan
fisik, kegembiraan, orgasme, dan
kepuasan fisik,” katanya. Akan tetapi, hasil survei ini pasti
akan mendapat banyak penolakan
khususnya dari kaum feminisme.
Penyebabnya karena ada
pandangan dari wanita bahwa
kaum pria sebagai pihak yang memulai dan diuntungkan dari
hubungan seks. Namun, cara
pandang itu ditolak oleh Teesha
Morgan, seorangsex therapistdari
Vancouver, yang mengatakan,
“Pria selalu dianggap sebagai pihak yang memiliki kepentingan
lebih besar dalam seks daripada
wanita, tapi hal itu belum tentu
benar,” ujarnya. Morgan menambahkan,
“Kebebasan wanita dan penemuan
metode untuk mengendalikan
kehamilan menjadi faktor penting
bagi wanita dalam memahami seks
di jaman sekarang ini. Hilangnya rasa takut berhubungan seks
diluar nikah ditambah kemampuan
untuk mencegah kehamilan menjadi
alasan bagi wanita untuk
mengeksplorasi seksualitas dan
memutuskan untuk berhubungan seks jika memang alasannya masuk
akal bagi mereka. Wanita telah
menguasai kehidupan seksualitas
mereka dan hal tersebut memberi
arti bagi pemberdayaan
psikologisnya.” “Seks juga merupakan bentuk
latihan yang baik karena dapat
membakar 85 kalori atau lebih
saat berhubungan seks selama
setengah jam. Seks juga bisa
meningkatkan testosteron, yang berkontribusi pada kesehatan
tulang,” tambah Morgan. Namun, sangat disayangkan,
sebanyak 84% perempuan yang
telah menikah di Amerika Utara
menyatakan mereka berhubungan
seks hanya sebagai kewajiban.
Fakta ini menunjukkan represi seksual pada eraVictoria, dimana
peran wanita hanya sebagai teman
berbaring atau istilah
Jawanyakonco wingking. “Frustasi
seksual di masa lampau khususnya
pada wanita tidak bisa disangkal,” ucap Morgan. Alasan lainnya juga diungkapkan
oleh Meston, “Kebanyakan wanita
tidak berpikir panjang tentang
mengapa mereka harus
berhubungan seks. Kemudian,
muncul alasan-alasan yang sifatnya lebih kepada harga diri, terkait
dengan uang, promosi pekerjaan,
kenaikan gaji, pelarian dari putus
cinta, dan berhubungan seks
karena sekedar mencarimate
guard(penjaga) agar tidak mengalami kesesatan.” Melihat hasil penelitian tersebut,
Meston menyimpulkan, “Saya
berharap hasil penelitian ini akan
membuat para wanita berpikir
panjang tentang alasan mereka
berhubungan seks dan konsekuensinya, sehingga bisa
menentukan pilihan yang lebih
tepat dan baik sebelum
berhubungan seks. Saya juga
berharap para wanita mampu
menganalisa alasan mereka berhubungan seks dengan
melakukan survei mental pada diri
mereka sendiri.”
klik
0 komentar
Posting Komentar