Featured 1

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 2

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 3

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 4

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 5

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Sabtu, 27 April 2013

payudara kendur saat jogging

Bukan rahasia umum jika jogging dan lari adalah olahraga murah meriah yang bisa dilakukan pria maupun wanita. Selain membantu menurunkan berat badan, latihan ini juga efektif untuk mencegah penyakit kardiovaskuler seperti serangan jantung dan stroke. Namun Anda para wanita wajib berhati-hati saat latihan jogging atau lari, karena latihan tersebut dapat menyebabkan nyeri dada jika Anda tidak mengenakan ukuran sport-bra yang tepat. Penelitian di Inggris menunjukkan 30 persen pelari marathon merasakan nyeri pada payudara mereka saat berlari, dan 40 persen dari mereka tidak memberikan penanganan khusus karena nyeri tersebut dianggap hal yang biasa. Hanya beberapa wanita saja yang mengonsumsi obat-obatan pereda nyeri, mengompres dengan air, atau menggunakan minyak tertentu untuk mengurangi intensitas nyeri. Nicola Brown dariUniversity College Londonyang mempimpin penelitian tersebut mengatakan, perempuan harusnya mengenakan sport-bra yang nyaman agar tidak terjadi peradangan yang bisa merusak otot dan menyebabkan payudara kendur, seperti dilansirDailymail. Ukuran payudara yang lebih besar membutuhkan perhatian yang lebih serius saat melakukan jogging ataupun lari, sehingga harus mendapatkan penyangga yang tepat agar tidak mengalami bouncing (guncangan) yang dapat memicu cedera dan nyeri pada payudara. klik

yang diinginkan wanita dari ml

Seks kadang menjadi sebuah teka- teki bagi pria maupun wanita menyangkut apa yang sebenarnya diinginkan oleh pasangannya dari ritual sakral diatas ranjang ini. Hal itulah yang menjadi bahan penelitian Cindy M. Meston dan David M. Buss, psikolog dariUniversity of Texas di Austin. Salah satu tujuan dari penelitian ini yakni ingin membongkar apa yang sebenarnya diinginkan wanita setiap kali berhubungan seks dengan lawan jenisnya. Metode penelitian yang dilakukan oleh mereka adalah dengan mewawancarai lebih dari 1000 wanita di Amerika Utara yang telah berusia 18-87 tahun. Dari hasil wawancara tersebut ditemukan alasan yang paling umum berhubungan seks yaitu ingin mendapatkan kebahagiaan sensual. Menurut Meston, profesor psikologi klinis, dari beberapa wanita yang menjadi responden mengatakan bahwa mereka berhubungan seks karena kesepian, sebagai obat migrain ataufibromyalgia, karena alasan sosial dan berbagai latar belakang (seperti ras, bentuk, dan ukuran), dan bahkan seks dilakukan untuk menularkan penyakit menular. “Bagi perempuan, respon terbesar mengapa mereka berhubungan seks adalah untuk kesenangan fisik, kegembiraan, orgasme, dan kepuasan fisik,” katanya. Akan tetapi, hasil survei ini pasti akan mendapat banyak penolakan khususnya dari kaum feminisme. Penyebabnya karena ada pandangan dari wanita bahwa kaum pria sebagai pihak yang memulai dan diuntungkan dari hubungan seks. Namun, cara pandang itu ditolak oleh Teesha Morgan, seorangsex therapistdari Vancouver, yang mengatakan, “Pria selalu dianggap sebagai pihak yang memiliki kepentingan lebih besar dalam seks daripada wanita, tapi hal itu belum tentu benar,” ujarnya. Morgan menambahkan, “Kebebasan wanita dan penemuan metode untuk mengendalikan kehamilan menjadi faktor penting bagi wanita dalam memahami seks di jaman sekarang ini. Hilangnya rasa takut berhubungan seks diluar nikah ditambah kemampuan untuk mencegah kehamilan menjadi alasan bagi wanita untuk mengeksplorasi seksualitas dan memutuskan untuk berhubungan seks jika memang alasannya masuk akal bagi mereka. Wanita telah menguasai kehidupan seksualitas mereka dan hal tersebut memberi arti bagi pemberdayaan psikologisnya.” “Seks juga merupakan bentuk latihan yang baik karena dapat membakar 85 kalori atau lebih saat berhubungan seks selama setengah jam. Seks juga bisa meningkatkan testosteron, yang berkontribusi pada kesehatan tulang,” tambah Morgan. Namun, sangat disayangkan, sebanyak 84% perempuan yang telah menikah di Amerika Utara menyatakan mereka berhubungan seks hanya sebagai kewajiban. Fakta ini menunjukkan represi seksual pada eraVictoria, dimana peran wanita hanya sebagai teman berbaring atau istilah Jawanyakonco wingking. “Frustasi seksual di masa lampau khususnya pada wanita tidak bisa disangkal,” ucap Morgan. Alasan lainnya juga diungkapkan oleh Meston, “Kebanyakan wanita tidak berpikir panjang tentang mengapa mereka harus berhubungan seks. Kemudian, muncul alasan-alasan yang sifatnya lebih kepada harga diri, terkait dengan uang, promosi pekerjaan, kenaikan gaji, pelarian dari putus cinta, dan berhubungan seks karena sekedar mencarimate guard(penjaga) agar tidak mengalami kesesatan.” Melihat hasil penelitian tersebut, Meston menyimpulkan, “Saya berharap hasil penelitian ini akan membuat para wanita berpikir panjang tentang alasan mereka berhubungan seks dan konsekuensinya, sehingga bisa menentukan pilihan yang lebih tepat dan baik sebelum berhubungan seks. Saya juga berharap para wanita mampu menganalisa alasan mereka berhubungan seks dengan melakukan survei mental pada diri mereka sendiri.” klik